Teman Sekolah Smp Yang Ketagihan Akan SEX

Teman Sekolah Smp Yang Ketagihan Akan SEX


Setelah aku melakukan pengamatan dan penelitian, aku menemukan bahwa di dekat tempat kost baruku (yang aku pindah agar tidak bertemu dengan Linda, target pertamaku. Dia seorang pegawai swasta) banyak tempat yang menjadi sarang bagi cewek-cewek berjilbab. Di dekatku ada dua universitas yang mayoritas mahasiswinya berjilbab, dan mereka cantik-cantik pula.

Tidak hanya itu, ada juga universitas lain yang mewajibkan semua mahasiswinya untuk berjilbab karena label Islam. Meskipun ada yang dengan ikhlas berjilbab tanpa menunjukkan lekuk tubuhnya, namun tidak sedikit yang hanya mematuhi peraturan dengan berjilbab, namun tetap memakai baju yang terlalu ketat! Mereka memperlihatkan lekuk tubuh mereka yang seksi. Semuanya cantik, semuanya cantik...


Targetku selanjutnya bukan lagi yang dulu. Kini, aku ingin mengunjungi sebuah masjid yang sepi di mana TPA diadakan setiap hari senin, rabu, dan jumat. Namun, jangan salah sangka, aku tidak tertarik dengan santri TPAnya. Aku hanya ingin bertemu dengan seorang ustadzah cantik dan seksi bernama Zaskia. Meskipun usianya baru 12 tahun dan masih duduk di kelas 1 SMP, tubuhnya yang montok dan buah dadanya yang sedang tumbuh membuatnya terlihat padat. Namun, aku tidak ingin mengganggu Zaskia saat mengajar TPA, jadi aku akan menunggu di masjid sampai dia selesai.

Pada suatu hari, aku datang ke gedung TPA dengan penuh semangat. Aku memperkenalkan diri sebagai mahasiswa S2 yang sedang melakukan penelitian menarik. Meskipun sebenarnya aku sudah tidak pantas lagi disebut sebagai mahasiswa S1, heheheheh. 

Aku juga menawarkan diri untuk menjadi ustad pembantu, meskipun hanya sementara dan tidak rutin. Sebenarnya, aku memiliki sedikit pengetahuan tentang agama karena dulu pernah bersekolah di sekolah islam. 

Tentu saja, sebelumnya aku sudah memastikan bahwa hari Senin adalah hari yang biasanya sepi dari santri. Jumlah santri yang datang biasanya sedikit, dan jika ada yang datang, mereka juga hanya sedikit. Tidak jarang pula Zaskia, sang ustadzah belia, datang dan menunggu sendirian sampai akhir. 


Saat itulah aku melihat kesempatan. Aku akan datang ketika gedung TPA itu sepi, dan jika ada kesempatan, aku akan mendekatinya. Aku berharap bisa menikmati keindahan tubuh molek sang ustadzah belia itu.

Beberapa kali aku datang ke TPA, semakin dekatlah diriku dengan Zaskia. Aku yang supel dan punya wajah yang lumayan tampan dan (dibenak Zaskia) mau membantu anak-anak belajar mengaji, pastinya membuat Zaskia semakin nyaman bergaul denganku. Kamipun semakin dekat..

Setiap kali aku mengunjungi TPA, semakin akrablah hubunganku dengan Zaskia. Aku yang ramah dan memiliki penampilan yang menarik serta (menurut Zaskia) mau membantu anak-anak belajar mengaji, tentunya membuat Zaskia semakin betah berada di dekatku. Kami pun semakin dekat..


Suatu hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Ketika aku dan Zaskia sampai di TPA, hujan turun dengan derasnya. Biasanya, TPA akan sepi tanpa santri saat hujan turun, apalagi jika hujannya sangat lebat seperti saat itu. Namun, 

kami berdua memanfaatkan waktu untuk bercakap-cakap di gedung TPA. Sore itu, Zaskia terlihat semakin cantik dengan jilbab pink yang dililitkan di lehernya, dipadukan dengan kemeja lengan panjang ketat dan celana panjang jeans yang sama ketatnya. Namun, baju ketat Zaskia semakin memperlihatkan kesemokan tubuh belianya, termasuk buah dadanya yang sekal dan pantatnya yang bulat montok. Karena hujan semakin deras, kami memutuskan untuk masuk ke dalam mesjid yang sepi agar tidak terkena angin kencang.


Di dalam gedung TPA, Zaskia duduk dengan santai menyandarkan punggungnya pada dinding. Aku duduk di sebelahnya, di samping seorang gadis cantik berjilbab. Kami bertiga terlibat dalam percakapan yang seru dan menyenangkan. Saya suka menggoda Zaskia dan ustadzah yang montok itu, membuat mereka tersipu malu. Saya juga tak bisa menahan diri untuk mencuri pandang ke dadanya yang indah, meskipun tertutup oleh kemeja ketatnya.

Saya sangat ingin menciumnya, rasa ingin rasanya sudah tak tertahankan lagi. Bibir gadis alim yang memakai jilbab dengan tubuh montok yang tipis itu, membuat saya semakin tergoda. Tiba-tiba, mata kami saling bertemu dan terjalin tatapan yang intens.


Kamu begitu memesona. Aku tak bisa menahan diri untuk menggoda. Zaskia pun berpaling dengan malu. Aku tahu gadis muda yang cantik dan berjilbab itu tersipu malu. Aku mencoba menggombalinya. Katanya, aku terlalu singkat. Namun, saat aku mendengar suaranya yang tak ada kemarahan, aku tahu bahwa rayuanku telah berhasil. Aku pun sedikit mendekatkan diriku kepadanya.



"Kamu udah punya pacar, Zaskia?" tanyaku dengan nada menggoda. Dia hanya menggeleng perlahan.

"Kalo gak punya pacar berarti belum pernah ciuman dong," kataku sambil menggoda.

"Ih, buat apa ciuman dosa, tuh," kata Zaskia dengan suara pelan.

"Lho, dosa kan kalo zina, kalo ciuman doang kan nggak," kataku sambil membela diri. Dia hanya menjulurkan lidahnya dengan cibir. Aku tertawa geli.

"Eh, nih, liat film orang yang ciuman, mereka keenakan loh," kataku sambil mengeluarkan Hpku.

"Ih, enggak mau! Dosa," kata Zaskia sambil memalingkan wajahnya.

"Eh, liat dulu," kataku sambil langsung menyodorkan Hpku ke depan ustadzah SMP berjilbab seksi itu. Tubuhku sudah menempel erat ke tubuhnya.



Pada awalnya, seorang gadis yang memiliki tubuh montok dan mengenakan jilbab seksi itu menolak dengan memalingkan wajahnya. Namun, setelah beberapa saat, dia melirik ponselku dan terus melihatnya sambil ber-iih iih. Beberapa lama kemudian, dia menonton film di ponselku yang berubah menjadi adegan ranjang. Pada awalnya, gadis cantik yang masih muda dan mengenakan jilbab itu ber-iih iih lagi, namun beberapa saat kemudian dia mulai diam. Nafasnya mulai terengah-engah, sambil menggigit bibir bawahnya. Dia mulai menggesek-gesekkan pahanya. Aku tahu bahwa gadis muda yang mengenakan jilbab ini dengan tubuh yang seksi mulai terangsang oleh adegan yang dia lihat di ponselku.


Dengan perlahan, aku mendekatkan mulutku ke telinganya yang tersembunyi di balik jilbab, dan aku berbisik dengan lembut. Aku terpesona dengan matamu, bibirmu.. Aku meraih dagu dari gadis yang polos dan berjilbab dengan tubuh yang indah itu, dan dia memalingkan wajah cantiknya ke arahku, sementara mataku terus menatap dalam-dalam ke matanya. Mata dari gadis yang berjilbab dengan penuh kesalehan dan bentuk pantat yang menggoda itu juga menatapku. Tatapannya penuh kebingungan, takut, namun juga penuh penyerahan dan terhanyut dalam khayalannya tentang film yang baru saja ditontonnya.

Saat itu, Zaskia hanya terdiam sambil menggigit bibir bawahnya. Aku mulai mendekatinya dengan perlahan, dan wajah kami semakin dekat. Ustadzah cantik dan montok itu hanya diam dan menundukkan kepalanya malu. Aku mengangkat dagunya dan mencium bibirnya yang tipis. Zaskia masih diam dan tidak menolak ciumanku. Aku semakin penasaran dan nekat, kukecup bibirnya lagi dan mengulumnya dengan lembut.


Akhirnya, Zaskia memberikan respon yang dinantikan. Dengan bibirnya yang sedikit terbuka, gadis montok berjilbab seksi itu membalas ciumanku. Kami berciuman dengan penuh gairah, seolah waktu berhenti untuk sejenak. Namun, tiba-tiba Zaskia menghentikan ciuman itu dan dengan napas tersengal, ia memanggil namaku dengan desahan yang menggoda.


Mas Wawaan memberikan kata-kata yang menenangkan pada gadis belia berjilbab yang lugu dan berisi. "Gak usah takut, percaya aja sama aku," ujarnya dengan penuh keyakinan. Gadis itu pun membiarkan bibirnya dihisap oleh Mas Wawaan, dan mereka saling berciuman dengan penuh gairah. Awalnya ciuman mereka sederhana, namun lama-kelamaan semakin terasa nafsu yang membara di dalamnya. Mas Wawaan mulai menggigit bibir gadis itu dan lidah mereka saling beradu. Gadis itu tak bisa menahan desahan nafasnya yang semakin membara, dan tangannya meremas tangan Mas Wawaan dengan erat. Mereka saling menikmati dan merasakan, dan Zaskia, gadis belia berjilbab itu, mulai tak bisa mengendalikan diri. Matanya terpejam dan wajahnya yang cantik itu mulai merona merah.


Sambil berciuman, kami mulai berpindah posisi dengan penuh gairah. Aku mendekap Zaskia ke tembok, lalu kutekuk kakinya sedikit dan mengangkatnya agar bisa berada di atas pangkuanku yang bersila di depannya. Tubuhnya yang montok dan hangat menyatu dengan tubuhku. Zaskia, gadis yang polos dan berkepribadian baik, terdiam karena birahi mulai menguasainya.

mmhhhhhhhmaassshhh eemmmmm Saat itu, aku merasakan nafas hangat dari ustadzah TPA yang cantik dan alim. Wajah kami sangat dekat satu sama lain. Matanya terpejam, menahan birahi yang memuncak. Aku merasa nakal dan mulai meraba dadanya yang montok dari luar kemeja jetat pink yang dipakainya. Namun, tiba-tiba kedua pahanya menjepit erat pinggangku. Aku merasakan tubuhnya bergetar dan desahan birahi terdengar jelas. Aku menciumi pipi dan dagunya, menjilati dan menghisap daun telinganya dari luar jilbab pinknya. Kaki gadis lugu bertubuh ranum berjilbab itu yang menyilang dibelakang pinggangku terasa bergerak-gerak karena birahi. Aku tahu bahwa gadis belia alim ini sedang menikmati seks pertamanya. Sementara itu, tanganku mulai turun meremas pantatnya yang semok dan empuk.


mmhhhhhhhmaassshhh, Desahan yang menggoda terdengar semakin keras dari gadis berjilbab yang menawan, sementara tanganku dengan lembut memegang kejantananku yang semakin tegang di luar celana. Rasa bosan mencium pipi dan telinganya membuatku perlahan membuka satu per satu kancing baju gadis berjilbab yang sopan namun memiliki bokong yang menggoda. Aku menyibakkan baju itu ke samping dan menarik BH-nya ke atas, memperlihatkan keindahan sepasang payudara yang putih dan menggairahkan milik gadis muda berjilbab yang sedang terengah-engah di depanku. Aku menghisap dengan penuh nafsu payudaranya dan memasukkannya ke dalam mulutku, sementara lidahku bermain-main di puting susu gadis SMP yang menggoda ini yang berwarna merah muda dan menggemaskan.

Zaskia yang cantik meronta-ronta ketika aku menyerang dadanya dengan mulutku. Meski begitu, ia tak berdaya dan akhirnya memejamkan matanya serta memalingkan wajahnya. Meskipun malu dan takut, terangsang juga terlihat dari ekspresinya. Beruntung, hujan turun deras dan gedung TPA yang sepi di pinggir kampung itu aman dari pengunjung.


Setelah yakin bahwa gadis alim belia berjilbab itu sudah ada ditanganku, aku dengan hati-hati melepaskan satu tangan untuk membuka resleting celanaku dan mengeluarkan barangku dari dalamnya. Aku juga membuka kancing dan resleting celana jeans gadis belia cantik seksi berjilbab itu dengan mudah, dan dengan cepat melepaskan celana dan CD-nya. Mungkin karena terlalu terbuai oleh gairahku, bahkan Zaskia membantu dengan sedikit mengangkat pinggulnya.

Saat itu, aku meremas-remas pantatnya dengan tangan kiriku dan meraba-raba vaginanya dengan tangan kananku. Aku merasakan bahwa memek ustadzah SMP berjilbab seksi itu masih tipis karena dia masih SMP. Jemariku terasa basah terkena lendir dari vaginanya, jari telunjukku mulai kumasukkan ke dalam vaginanya yang basah dan licin itu dan kutarik maju mundur perlahan. Sementara itu, mulutku terus merangsang puting susunya yang kecil. Kemeja ketat yang dipakainya serta BH segera menyusul celana jeansnya, terlepas dan kulemparkan ke sudut gedung TPA. Akhirnya, gadis belia manis montok berjilbab ini telanjang bulat didepanku, hanya tinggal memakai jilbab pink yang membuatnya semakin cantik. Tubuhnya yang montok segera kuserbu dengan rabaan dan jilatan tangan dan mulutku.

Ahh.. Shh desah gadis polos berbadan indah berjilbab itu tak bisa ditahan, nafasnya tersengal-sengal menghadapi rangsangan tangan dan bibirku. Memeknya semakin basah oleh cairan yang keluar dari dalamnya. Masih kusandarkan Zaskia yang sudah lemas karena birahi di tembok gedung TPA sambil duduk, sambil terus merangsang gadis alim SMP berjilbab berbadan montok itu. Aku menyentuh payudaranya dan meremas-remas perlahan kedua tonjolan putingnya yang mulai mengeras itu, dan Zaskia pun mendesah-desah penuh kenikmatan yang luar biasa..


Ssst.. sst.. nikmat sekali, Mas..

Bibirku dengan lembut menyapu bibirnya, dan Zaskia dengan penuh nafsu membalasnya. Tanganku perlahan menarik putingnya yang panjang merah kecoklatan dan sudah mengeras, membuat Zaskia mengeluarkan suara pelan. Ssst.. sst.. Lidahku menjilat-jilat dada gadis alim yang mengenakan jilbab dengan tubuh yang montok, kemudian turun ke arah putingnya yang kiri.. aku mengulum-ngulum.. lalu yang kanan. Mulutku terus mengulum puting payudaranya yang semakin mengeras, sementara Zaskia mendesah kenikmatan.

Ochh..ahhhh Wah, Zaskia begitu enak.. Mass.aahhhh., Zaskia mendesah dengan lembut.

Sesekali aku menggigit putingnya dengan lembut dan Zaskia mendesis-desis menahan rasa geli yang semakin menjadi-jadi.

Ochh.. ochh aahhh ahhhhh… Kemudian bibirku turun ke arah lubang pusarnya dan aku mencium serta menjilati perut ustadzah SMP berjilbab seksi itu yang putih itu. Zaskia menggeliat pelan sembari meremas-remas rambut kepalaku, saat aku mulai mengocok dan melumati bibir memeknya. Bibir memek gadis lugu bertubuh ranum berjilbab itu yang merah terlihat jelas olehku dan lidahku menelusurinya berusaha mencari-cari tonjolan klitorisnya. Ketika aku menemukan ujung klitorisnya aku menjilatinya penuh rasa nikmat sembari menusuk-nusukkan jemari tengahku ke dalam lubang nikmatnya.

Ochh.. Mass.., enak..  Zaskia berteriak pelan sambil menggigit bibir bawahnya. Zaskia pun semakin bergairah ketika aku merasakan aliran cairan nikmatnya yang deras mengalir keluar. Tiba-tiba, badan gadis belia yang cantik dan seksi berjilbab itu meregang sambil berteriak pelan, Terus.. Mas.. tolong.. lanjutkan Mas…enak.. kali.....

New Post >> "Merasakan Nikmatnya Vagina Perawat PART 2"

New Post >> "Pekerjaan Jadi Photographer Emang Enak"

Saat rasa puncaknya yang pertama datang, aku terus menusukkan jemariku dengan lembut. Lubang memek gadis alim berjilbab berpantat semok semakin basah, dan aku merasa semakin tergoda. Aku mengubah posisi dudukku dan mulai memasukkan kontolku perlahan-lahan dari depan. Bibir kami beradu rapat dan aku merasakan kehangatan tubuhnya. Aku mendorong tubuhku ke arahnya dan kontolku semakin dalam di dalam memeknya. Rasa geli bercampur nikmat yang luar biasa membuatku merasa sangat terpuaskan, meskipun Zaskia terdengar kesakitan.

Aduh..!! Sakit sekali, teriak Zaskia. Terlihat air mata mengalir di pipi gadis yang sopan dan berisi itu. Aku berhenti sejenak, membiarkan tubuh gadis berjilbab yang montok itu terbiasa sambil mencium pipinya bergantian untuk menenangkannya. Bibir luar vaginanya yang menggembung itu menutup erat di sekitar penisku, sementara dinding dalam vaginanya terasa nikmat memijat lembut ujung kepala penisku.

Ah..ah..ah..ah.. Zaskia kembali berteriak pelan ketika aku mulai menggerakkan penisku maju mundur di dalam vaginanya yang sempit dan rapat..


Hmm.. enak sekali rasanya saat pelajaran maas kata ustadzah SMP berjilbab yang seksi itu terdengar di telingaku. Ternyata ustadzah yang bertubuh montok ini sudah mulai menikmati tusukan kontolku di dalam memeknya. Suara plokk.. plokk.. plokk.. semakin terdengar saat aku semakin mempercepat irama tusukanku, sambil memutar-mutarkan pinggulku seolah-olah ingin menancapkan kontolku lebih dalam lagi. Zaskia, dengan perlahan, ikut menggerakkan pinggulnya mengimbangi gerakan kontolku. Tangan gadis lugu yang bertubuh ranum dan berjilbab itu memeluk erat leherku sambil terus memekik-mekik sakit campur nikmat. Rasa nikmat semakin tak terbendung saat irama kita berdua semakin cepat dan semakin rapat, membuat aku semakin tidak mampu menahan rasa nikmat dari pijatan-pijitan dinding memeknya sepanjang kontolku.

Saat tubuh Zaskia terguncang-guncang, aku meremas ujung putingnya dengan lembut sambil tanganku bertumpu pada tembok. Sesekali, aku memindahkan tanganku ke belakang lehernya sambil mencium bibirnya yang alim. Setelah lima menit, Zaskia merasakan puncak kenikmatan dan berteriak pelan. Aku semakin cepat dan bibirku mengigit bibirnya dengan lembut.

Ochh.. Mass.., Zaskia .. enakk.. Zaskiaaahhh pipiiisshh Zaskia melenguh panjang sembari memagut kembali leherku dengan keras. Ternyata kembali gadis alim lugu berjilbab ini meraih puncaknya yang kedua..

Oh, sungguh.. Zaskia begitu menggoda.. Zaskiaaahhh pipiiisshh Zaskia mengeluarkan suara panjang sambil menggigit leherku dengan kuat. Ternyata, gadis yang sopan dan polos berjilbab ini mencapai puncaknya yang kedua..

Saat berada di dalam gedung TPA itu, kami merasakan suhu udara semakin panas, meskipun di luar hujan terus mengguyur. Aku masih tetap memeluk erat tubuh ustadzah SMP yang berjilbab seksi, sambil menciumi peluh yang deras menetes di dahi dan pipinya. Kemudian, ketika Zaskia masih menikmati orgasmenya dengan penuh kenikmatan, aku dengan cepat menarik keluar kontolku dengan bunyi plop yang pelan, disertai rintihan nikmatnya.



Dengan segera, aku dengan penuh semangat menarik gadis yang polos dan berisi berjilbab itu berdiri dan memutar tubuhnya, serta mengaturnya agar berada dalam posisi menungging, bertumpu di tembok yang memiliki kaca sehingga wajahnya yang sedang kurasakan terlihat jelas. Sungguh, keindahan dan kegairahan yang kurasakan begitu memikat, saat aku menyatukan diriku dengan seorang gadis yang polos dan berjilbab sebagai ustadzah di TPA, yang hanya mengenakan jilbab cekaknya yang terbuka di dalam gedung TPA. Dengan cepat, aku memasukkan kejantananku ke dalam lubang kenikmatan gadis yang saleh berjilbab dengan pantat yang menggoda itu dari belakang. Aku menggerakkan kejantananku dengan cepat di dalam lubang kenikmatan yang dimilikinya.

Aduh.. Zaskia, Mas juga enak banget.., aku mengerang-erang.

Tanganku memeluknya dari belakang, dan bibirku menciumi keringat yang menetes di pundak dan seluruh punggung ustadzah SMP berjilbab yang menawan itu sambil jemariku tetap memilin-milin putingnya yang berwarna coklat kemerahan. Suara desahan dan rintihan dari gadis muda berjilbab itu semakin membangkitkan semangatku.

Ayo Mas.. Zaskia enak lagi.., ayo Maaasss.. lebih cepat lagi.., Zaskia merintih-rintih sambil menggigit bibir bawahnya dengan erat..

Ochh.. Zaskia i.., Mas ingin keluar.., aku berteriak sambil menggigit lembut telinganya dari balik jilbab pinknya yang sudah basah karena keringat kami berdua.

Ayo.. Mas.. kita bersama-sama..ahhhh ahhhh, Zaskia menjawab dengan napas tersengal-sengal. Lalu tiba-tiba plashh.. plashh.. plashh.. cairan hangatku terhambur keluar dan masuk ke dalam lubang kenikmatan gadis lugu berjilbab yang memiliki tubuh yang menggoda itu..

Ochh.. Zaskia i.., Mas.. begitu nikmat.., aku menjerit menikmati saat-saat puncakku sambil terus memuaskan hasratku. Dan hanya dalam lima detik, tubuhnya meregang dan Zaskia pun berteriak kenikmatan, Mas.. Zaskia begitu enak.. sekali.., dan aku merasakan cairan kenikmatannya meleleh deras dari tempat intimnya.

New Post >> "Sex Dengan Teman Kantor Saat Dinas"

New Post >> "Merasakan Nikmatnya Vagina Perawat"


Kami berdua terkulai lemas, dan sambil berbaring di lantai gedung TPA yang sepi dengan karpet sebagai alasnya, aku memeluknya erat dan mencium kening gadis belia cantik yang mengenakan jilbab itu sambil berkata, Terima kasih ya.. Zaskia, aku berjanji akan bertanggung jawab jika ada apa-apa yang terjadi...

Aku berusaha membantu Zaskia memakaikan pakaiannya dengan penuh perhatian. Zaskia hanya terdiam, sesekali menghapus sisa air mata yang masih tergenang di matanya. Sambil melirik karpet di mana tadi aku dan Zaskia berada, aku melihat noda darah keperawanannya. Sebuah senyuman puas terukir di wajahku, karena aku berhasil mendapatkan keperawanan gadis belia ini. Aku mencium keningnya lagi sambil berbisik ketika dia sudah berpakaian lengkap dan bersandar di tembok. "Jangan bilang siapa-siapa ya."

Beberapa saat kemudian, hujan mulai mereda dan aku melihat jam di dinding gedung TPA menunjukkan pukul 17.15. Bersama Zaskia, aku pulang ke rumah. Aku melihat Zaskia berjalan pelan, mungkin masih merasakan sakit karena cedera yang kualami. Namun, pikiranku terus tertuju pada tubuh montok sang ustadzah yang membuatku ingin merasakannya lagi...

Posting Komentar

0 Komentar