Tante Ngajarin Aku Sex

 Tante Ngajarin Aku Sex


waktu itu sekitar 7 tahun yang lalu, ibu pacar gua panggil aja namanya tante S, memang sih udah tua, umurnya aja sekitar 45 tapi mukanya masih kelihatan cantik dan body nya juga montok, tinggi sekitar 168cm, kalau di taksir susu nya kayaknya sekitar 34D (kalau diliat dari luar), lekukan2 nya memang masih pada tempat2 yang pas. Tapi namanya sudah berumur kerutan dimuka dan perutnya memang tidak rata lagi.

Saat itu, gua masih kuliah di kampus betawi yang terkenal bagi anak-anak kaya di daerah lenteg agung, dan kost di daerah Jakarta selatan. Dia baru berusia 26 tahun dan tingginya 177 cm.

New Post >> "Kawan Kantor Yang Masih Segar"

Semuanya bermula saat gua punya pacar, Inge, yang berkulit putih dan tinggal di kampus yang sama dengan gua. Kami pacaran sejak semester ketiga dan semua keluarga tahu, termasuk maminya dan kakaknya Inge, yang juga dikenal sebagai dika. Kami setuju untuk menikah jika Tuhan berkehendak lain.

Cerita mulai dari pertama kali bertemu dengan tante S di gua wakuncar (red: waktu kunjungan pacar). Gua itu tenang dan menarik perhatian, terutama saat dipeluk dan cium pipi kiri dan kanan, rasanya seperti susunya menempel di pipi. Mungkin karena saya terlalu banyak menonton film Hot Mom and My Friend. Pacarku dan tante S biasa melakukan hal-hal seperti peluk dan cipika cipiki, karena mereka berasal dari Skotlandia.

Satu malam ketika saya tidak memiliki pekerjaan di kos, saya memutuskan untuk pergi ke rumah Inge, pacar saya. Sambil mengemudi, saya menelepon untuk menginformasikan rute saya, tetapi suara yang diangkat tidak sama, meskipun itu adalah ponsel Inge. Selanjutnya, saya menanyakan siapa yang memiliki HP Inge yang sama. Yang menjawab berkata, "Ohhhhhh tadi berangkat keluar kota nengok neneknya", yang membuatku menangis. Saya tidak ingat mengapa dia mengatakan itu, tetapi saya ingat dia mengatakan itu, meskipun saya sudah setengah jalan. Dia kemudian bertanya, "Ini Benny Yah?" Ben, apa yang harus saya lakukan? Tante Inge meninggalkan ponselnya di rumah.

Dengan kaget dan senang, dia langsung menjawab, "engga pa2 tante, tadinya mau kesitu, ini juga lagi dijalan, tapi kok tante nggak ikut?" “Tapi ya udah deh besok2 kalo inge balik aku kesana, sekaraang aku balik dulu,” kata tante S. "Tante tadi ada urusan di kantor, rencananya besok tante nyusul, tapi kamu kasian banget udah dijalan malah tanggung harus balik lagi, udah dateng sini aja temenin tante ngobrol?"

Dengan mulut yang nyengir sampai ke ujung pipi, dia tetap menunjukkan ketidaknyamanan: "Mmmmmmm nga pa2 nih tante?" Dalam hati saya berharap bahwa tante tidak akan mengganggu saya ketika saya kembali ke rumah, tetapi saya berharap dia tidak akan menjawab dan malah menyuruh saya kembali.

Dengan senang hati, dia menjawab, "engga donk ben....... Pokoknya kamu dateng aja yah, tante tungguin nanti kalo udah deket rumah telpon lagi biar tante bukain pintu." Meskipun dia tetap sopan, dia menjawab, "iya tante, nanti saya kabarin."

Saya tidak tahu mengapa saya sengaja tidak memberi tahu tante bahwa saya akan tiba sebentar lagi ketika saya hampir tiba di rumah. Sambil mencetin bel di depan rumah gua, saya juga bingung mengapa gelap. Setelah menunggu cukup lama, tidak ada yang membuka pintu. Terakhir, saya menelepon. Tante S langsung bertanya, "Apakah Anda sudah sampai, Ben?" dan saya langsung menjawab bahwa saya sudah di depan pintu. "Lho?" tanya tante. Saya harus menelepon dulu. Sambil kesenengan, mulut saya langsung terbuka lebar saat saya berkata, "Ya tunggu sebentar yah, tante mau ganti baju dulu ini tadi baru habis mandi." Saya dengan sabar menunggu selama hampir lima menit.

Dari dalem tante s buka pintu, Dia mengenakan daster terusan tidur biasa yang panjangnya hanya sampai lutut, dan gua melihat pinggulnya bergerak ke kanan dan ke kiri saat dia membuka pintu. Begitu pintu dibuka, tante langsung meluk dan cipika cipiki saya dengan hangat. Sambil jalan masuk, dia nyubit lengan saya dan ngomel sedikit tentang alasan saya tidak menelepon saat saya sudah dekat. Saya hanya tersenyum saat saya mengatakan bahwa saya lupa, dan saya dicubit lagi oleh tante saat dia bertanya, "kamu mau minum apa?" Saya sebenarnya ingin menunjuk susunya yang banyak, tapi cukup dengan bales air putih. Tante terus pergi ke dapur, dan saya mulai menonton siaran TV yang mungkin menarik di parabola.

Tiba-tiba, tantenya nyeletuk dari belakang gua, "Apakah kamu tidak diberitahu, Inge Ben?" Diminum airnya."“iya tante makasih……. Di kasih tau tapi lupa banget tan…… tante sendirian nih jagain rumah? Nga serem?” bales gua…….

"Ada sama kakak iparmu, hanya saja dia keluar bersama temennya. Dia akan kembali dari konser setelah jam 12 siang, katanya, tapi biasanya sudah hampir pagi." Ben, itu serem. Tapi gimana lagi? Karena baru jam 7 pagi, apakah Anda hanya menemani tante? Sambil nonton sama tante, jangan sedih karena pacarmu biasanya cantik dan muda, sekarang malah disuruh nonton sama orang tua seperti tante ini, hihihihii.

Dengan cepat saya menjawab "oke", sambil menambahkan kata-kata pemanis seperti "ahhhh tante bisa aja, tante kan masih cakep gitu, yang muda saja kalah kok" dan "dasar kamu pinter ngomong sama cewe yah? Sambil duduk di sofa, tante S bertanya, "Udah pilih film belom?" Dia mengangkat kakinya di atas sofa, membuat dasternya agak terangkat dan pahanya keliatan.

Akhirnya, saya menemukan film yang bagus dan baru; Meskipun saya duduk dekat dengannya, saya tidak melakukannya karena saya takut diomelin jika saya melakukan sesuatu yang buruk. Memang, jika nasib tidak menguntungkan, tante itu masuk ke dalam gua dengan tangannya memegang tangan gua di atas paha sambil bertanya, "Apakah film itu bagus?" Saya mengetahui dari pertanyaannya bahwa dia tidak menyukai film itu. 

New Post >> "Istri Sudah Lama Tidak Berhubungan Sex"

"Ben... ini kok keras begini?" tanya tante dengan tajam. "Apakah ini film action?" Tante bertanya kepadanya, "Kamu dari tadi ngeliatin tante yah?" Dia bingung dan tidak tahu harus menjawab apa. Sambil menyentuh penis saya untuk memastikan betapa kerasnya, dia bertanya, "Tante, ini keras begini?"

Dengan malu-malu saya menjawab, "Ya tante, tapi jangan marah yah... karena susu tante dari tadi keliatan terus, jadinya tante juga napsu, jangan marah yah?" "Tante tidak marah, tapi masa sih kamu napsu sama tante?" Benarkah tante sudah tua? Tante S memegang susunya sendiri dan berkata, "Udah kendor semua, banyak keriput, masa sih kamu bisa napsu sama tante?"

Gua menjawab dengan malu, "iya tante, kan tadi Benny bilang menurut saya tante lebih cakep dari yang muda2 kok."

Tante S tidak hanya tersipu malu, tetapi dia juga tampaknya senang karena ada yang mengatakan dia masih cantik (karena dia telah menjanda selama bertahun-tahun dari umur 30). Sambil mencubit paha saya, dia berpikir saya tidak tertarik padanya. "Ben... kamu benar-benar tertarik pada tante?" Bisakah tante melihat barang-barang Anda? Gua kaget dan hampir tidak bisa percaya, tapi saya hanya bisa berkata, "Boleh tante."

Tante saya akhirnya membuka celana saya dan mulai memegang penis saya dari luar CD. Dia agak bingung dan bertanya, "kok gede banget sih ben?" karena ukurannya hanya 16 cm panjang dan 3,5 cm lebar. "Masa sih tan?" "Inge hanya bilang biasa saja," kata gua. Tante S hanya tersipu malu sambil membuka CD gua, matanya melotot, mulutnya terbuka, dan dia seperti anak kecil lagi melihat penis saya yang keras begitu dia melihatnya. Dia sedikit tersipu saat melihatnya.

"Maaf tante, sudah keras banget," kataku.

"Nga pa2 kok Ben, barang kamu ini bukan cuma panjang tapi gede juga yah, pasti inge seneng punya suami kamu?" kata tante S sambil ngocok penis gua pelan2, "kasian deh kalo udah keras begini, tante bantuin yah?" "Biar lemes lagi" adalah pertanyaan yang tidak dijawab oleh saya. Tampaknya tante itu sudah lama tidak melihat penis saya yang keras, dan dia langsung mulai cium kepala saya dan berkata, "Aahhhhhhhh, tante, enak sekali."

Setelah melihat gua keenakan, tante S terus melakukan maenan yang ganas dengan penis gua, yang dia isep, emut, jilat, dan cium dengan tangannya.

ikut memainkan batang gua. Akhirnya, tanpa takut lagi, saya memutuskan untuk menggunakan BH dia dan mulai meremas toket tante S yang ternyata sudah kendor. Tante S, yang selama ini sangat santun, juga binal saat marah, berkata, "Bennnnnn........ iya bennnnn...... pinter deh kamu, yang kenceng remes tete tante juga tidak pa2," dan kemudian tangan saya lari ke CD dia dan memegang bagian memeknya yang basah.

Setelah saya mulai dielus-elus, tante saya langsung berhenti menyentuh batang saya sambil berteriak, "Aahhhhh beennnnnnn...... iyaaa bennnnnn...... enak banget....... Tante belum pernah ada yang menyentuh memek tanteeeee ssssshhhhhhh aaahhhhh....... Terus bennnnnnnn."

Meskipun dia tampan dan kaya raya, tante ini tampaknya tidak pernah terpengaruh selama puluhan tahun. Dengan cepat, saya pindah ke posisi jongkok di bawah sofa dan mulai memainkan CD tante yang pasrah memenuhi semua keinginan saya.

Saat saya ingin memakai dasternya, dia menolak, berkata, "Jangan ben, tante malu. Tante kan sudah tua, badannya sudah kendor dan keriputan semua." Sambil saya cium leher dan kupingnya, dia membuka dasternya dari atas, berkata, "Saya justru suka yang tipe2 seperti tante." Kali ini, tante sudah bugil sepenuhnya dan protes agar saya juga bugil.

Akhirnya, setelah membuka baju kita berdua, saya terus mencium bibirnya yang lembut dan halus. Ciuman tante itu tidak pernah berhenti, dan tangan saya terus bergerak di antara susu dan memeknya. Saya kemudian mencium leher dan kupingnya, mendesah terus-menerus, dan berkata, "Sshhhhhhhhhhhhhh, terus begitu, enak sekali, tante milikmu mulai sekarang, aahhhhhhhh kapan pun kamu mau, tante selalu simpanan kamu."

Setelah puas, saya mulai beralih ke toketnya yang besar, yang menunjuk ke bawah, sambil saya meremas dan mengisap pentilnya. Tante langsung mencukur rambut saya yang lembut dan berkata, "iya...... Aarrrrgghhhhhh......... enaknya." Saya sangat gembira dan saya gigit dan memainkan rambut saya, "aawwwwww........ sakit ben..... jangan terlalu keras yah...... boleh tapi jangan terlalu keras." Setelah tujuh menit, saya memainkan gunung kembar dengan lebih keras, dan tante tidak bisa mengatakan apa-apa lagi kecuali, "ssssshhhhhhssssss....... Beennnn....... Iyaaaa....... Aaaa

Tante protes, "Ben?" saat saya melepas toketnya. "Oh, tante, kok susunya merah?" Saya sengaja mencincang toketnya dari tadi. Apa yang dikatakan tante Benny saat ini? Gua sengaja bertanya, "Apakah itu tandanya?" Tante menjawab, "engga kok Ben...... boleh...... cuma tante nanti takut keliatan, ya udah nanti tante pake baju, biar tidak keliatan orang lain....... Terserah kamu mau di apain tantemu ini, tante seneng banget kamu mau puasin tante."

Gua langsung masuk ke paha dalam tante S, elus, cium,



jilat, dan gigit sambil nyupangin. Setiap kali gua melakukan gerakan kiri dan kanan, tante S sepertinya sudah kelojotan, dan dia hanya bisa berkata, "mmmppphhhhh....... Ssshsss....... Iya ben...... ahhhhhhh......" sambil ngelus kepalanya. Setelah gua lebih dekat dengan memeknya, dia seperti cacing kepanasan. Dia menggeliat terus-menerus, kepalanya bolak-balik dari kiri ke kanan, dan tangannya menekan kepala gua supaya berada di tengah memeknya. Sebenarnya, saya sengaja membuatnya terangsang dengan memainkan sampingnya dulu, sambil nyerempet.

Setelah gua lebih dekat dengan memeknya, dia seperti cacing kepanasan. Dia menggeliat terus-menerus, kepalanya bolak-balik dari kiri ke kanan, dan tangannya menekan kepala gua supaya berada di tengah memeknya. Sebenarnya, saya sengaja membuatnya terangsang dengan memainkan sampingnya dulu, sambil nyerempet.

"Bennnnnn iihhhhhhhh...... Sssshhss aaahhhhhhhhh kamu jahat dehhh...... Nyiksain tante yah?" "Mmmmmmmm ahhhhhhhhhh" Saat ini, memek tante S benar-benar basah, sampai sedikit air keluar darinya. Tiba-tiba, mulut gua langsung menuju memeknya dan mulai jilatin bagian tengahnya, berkata, "AAAAAAHHHHHHHH......... BENNNYYYYYY........ SSSSHSSSSS....... MMMMPPPHHHHH....... IYA BENNNN........ TERUS........ SSHSHHHHHSSSS....... ENAK BANGET." Tangan dia langsung menekan muka gua sejauh mungkin ke memeknya, sehingga nafas saya menjadi sulit dan muka saya basah.

"AAAAAHHHHHH IYA BENNN....... TANTE BELUM PERNAH DI BEGINIIN...... SSSSSHHHHH.....MMMMPPPPHHHH....... KAMU PINTER BANGET SIHHHHH?" kata tante dengan marah. "AAHHHHHHH." Saya mendengar tante itu semakin gila, dan saya terus menikmati jilat memeknya sampai saya benar-benar sedot memeknya. Tiba-tiba, tante itu neken memeknya ke kepala saya dengan kuat, "AAAHHHHHHH BENNNN!!!! TANTE NYAMPEEEEEE.....!!!!! AAAAHHHHHHHH GILAAA."

Tante gua memiliki pinggul setinggi bahu gua, tetapi dia menekan kepala gua sambil ngejambak rambut gua. Memeknya langsung banjir, dan muka gua digunakan untuk mengelap sementara dia turun dari memeknya.

New Post >> "Berawal Dari Permainan Teman Sekelas"

Tidak sempat ambil nafas, saya terus menyedot memeknya dan beralih ke clit tante saya. Dia seperti terkena setrum ketika pinggulnya naik lagi dan berteriak, "BENNNNNN...... STOPPPPP...... GELIIIII........ TANTE BARU NYAMPE...... ISTIRAHAT DULU YAHHHHH.....” Saya tetap cuek dan terus menyedot clit tante saya. Setelah beberapa saat, dia nyampe lagi dan teriak, "AAAARRRRGHHHHHHH........ BEENNNNYYYY...... GILLLAAAA...... TANTE

AARRGGHHHHH……MMMMMPPPHHHHH……. SSSHHHSSSS…….. BEEENNNNNNNNN AMPUNNNNNNN…….. “ Meskipun muka gua sudah basah sehingga nga bisa nafas dan turun ke memek dia, mulut gua terus menyedot dan gigit pelan clitnya, sampai akhirnya gua berhenti dan neken kepalanya ke memek dia dengan pinggulnya yang masih tinggi. Tidak lama kemudian, dia jatuh ke sofa.

Sebelum tante jatuh di sofa, kita berciuman sambil bersilat lidah. Tante juga menjilat muka gua dengan cairan dari memeknya.

Tante ingin mengucapkan terima kasih, Ben. Tante belum pernah merasakan yang seperti ini sebelumnya, apalagi dijilatin sebanyak dua kali lipat.

"Tante, kamu lemes banget," saya memberinya ciuman lembut di bibir dan menyatakan bahwa dia sangat cantik dan saya senang bisa membuatnya sampai di sini dan dengan senang hati melanjutkan. Tante hanya senyum dan memeluk kembali, "Masa sih tante tolak di kasih rejeki begini, Ben?" Mungkinkah ada yang tahu? Ini hanya rahasia kita, dan kita hanya berhubungan seks tanpa perasaan. Kasihan anak tante, apakah kamu benar-benar mencintai Ingeka? Tante ingin kamu punya keluarga sendiri, tentunya dengan Inge sebagai istrimu.

Gua hanya ngangguk dan menjawab iya sambil mencium tante. Ciuman mereka semakin panas seiring waktu, lidah saya masuk ke mulut dia sambil isep. Tangan saya mulai ngelus paha dan toket tante dengan nakal, membuatnya menjadi lebih nafsu lagi. Saya kemudian jilatin leher dan kuping tante lagi, karena saya merasa dia sedang nafsu lagi. Sangat menyedihkan, tante. Apakah Anda tetap kuat seperti sebelumnya? Tante S berdiri dan menarik tanganku, "Ehh, bahaya nih kita bugil di ruang tamu, nanti calon kakakmu pulang bisa ketauan."

Kita ambil pakaian kita yang sudah kita pakai di tempat lain dan membersihkan sisa cairan dari vagina tante, lalu kita pindah ke kamar tamu sambil bugil.

Setelah masuk ke kamar, pakaian yang kita pegang langsung dibuang sembarangan dan kita langsung melompat ke tempat tidur dengan ciuman yang ganas. Tante S tidak mau kalah, jadi lidah dia menyerang mulut gua. Sambil gua isep lidah dia, tangannya mulai menyerang toket tante S yang sudah ranum. Tante S tidak mau kalah sambil ciuman yang ganas, jilatan leher, dan tangannya mulai ngocokin kontol saya.

Gua terus menyerang tante dan mulai cium toketnya karena sudah jelas bahwa dia senang dengan rintihan kecilnya. Sambil gua pelintir-pelintir toketnya yang keras, saya meniru suara radio dan berkata, "mmmmmmm...... ahhhhhhhh enak ben....... ARRRGHHHHH........ jangan terlalu keras gigitnya" saat saya mulai gigitin toket sebelah tante. Tante mulai kelihatan seperti cacing kepanasan dan kontol gua mulai keras karena kocokannya..

KRRRINNNNGGGGG………. Ini benar-benar akan menghancurkan jantung kita berdua. HP tante S mengeluarkan suara dan segera menjawab, "Halo, dik? "Ada apa?" Ternyata kakak pacar saya ingin memberi tahu saya bahwa dia akan kembali agak malam. Dia memanfaatkan kesempatan ini untuk iseng tante saya, ngelus paha kirinya dan cium dan gigit paha kanannya. "Oohhhhhh iya gpp, nanti kabarin aja yah." 

Baiklah, kakak. Mami sedang menonton film. Tante memberi tahu saya untuk berhenti dengan bisik-bisik, "hihihiii ya udah yah dik..... tadi si Benny ada dating juga, sekarang dia pulang jadi mami iseng nonton dvd jugaAAAAAAAARRGGGGGHHHHHH". Saya jilatin memek tante dan berkata, "MMMMPPPPHHHHHHH......... udah yah dik dahhhh". Tante kemudian menutup teleponnya dan membuangnya ke tempat lain. Tante kemudian menekan kepala saya, jambak rambut saya, dan neken ke memek saya. " Tante sudah basah lagi, Ben. Kamu pintar, Ben. Tante minta yang kaya.

"Yang mana tante?" jawab gua, "yang membuat tante kelojotan dua kali itu loh" sambil menjilat memek, ngelus paha, dan remes toket tante. "Aku lupa, tante, coba bilangin persisnya mau di apain sama saya?"Dengan sengaja saya pancing, saya ingin mendengar tante saya yang biasanya sopan berkata, "mmmmmm....... Iiihhhh kamu jahat n nakal yah....... Aahhhhhhhh....... Iya Benny...... tante mau kamu ciumin, jilatin, isepin, gigitin clit tante, sambil juga memasukkan jari kamu benny."



Setelah mendengar tante saya ngomong jorok, saya langsung menanggapi permintaannya dan dengan cepat menjawab, "AAARRRGGHHHHHHHH........ MMMMPPPPPPFFFFFFF.......... AAAHHAAAHHHHHH........ IYA BENNNNNN........GILLAAAA...... TERUSSSSSSSS." Saya obok-obok dan memasukkan jari saya ke dalam memek basah tante saya dan gigit clitnya dengan halus. Saya ingin membuat tante saya ngomong jorok lagi, tetapi saya sadar bahwa dia tidak bisa menahan diri. Saya tergoda, "Harus jelas jika tidak nanti saya brenti".

"Aaaahhhhhhhhh ahhhhhhhh enak sekali. Kamu suka mendengar tante minta sesuatu yang tidak penting kepadamu?" Tante S, yang sekarang menjadi tante binal, meminta agar kontol mudanya dimasukkan ke memeknya yang keriputan.

Setelah mulai dari clit, ciuman saya mulai menuju paha, perut, dan gunung kembar yang paling saya sukai, leher dan belakang kuping. Sekarang kontol saya berada di depan memek tante saya yang basah kuyup, dan dia langsung megangnya dengan tangannya dan memasukkannya dengan cepat ke lobang memeknya. "AAAAAHHHHHHHH... ENAKNYA BENNNNN... GEDE BANGET." Punggung tante melengkung, matanya terbuka lebar, dan dia gigir bibirnya sendiri dengan sangat seksi.

Meskipun tante saya teriak sakit, saya terus menggeliat dan menikmati memeknya yang basah dan hangat. Saya juga menikmati kontol saya yang keras sampai ujung sambil goyang pinggul saya. Sungguh enak kontol kamu, Ben? Gede, masukkan tanganmu ke dalam lubang tante, cium lehernya, dan maenin kepalaku.

Setelah melihat tanda-tanda bahwa tante saya mulai bersemangat lagi dan tidak merasa sakit lagi, saya mulai genjot memeknya pelan-pelan. Saya mulai maju dan mundur dengan pinggul saya secara bertahap dan tidak terlalu jauh menariknya. 

 “aaaahhhhh…… mmmmmmmmmm…….. iya benn……. Mmmpppffff……. Aaaggghhhhh…….” Kami tetap dalam posisi dan kecepatan ini selama kira-kira lima menit. Kemudian, si tante mulai memasukkan tangannya ke toket saya dan meminta agar saya melepaskannya.“aaaaahhhhhhhhh aaaaahhhhhhhh sshssssshhhsssssss mmmmmmmmmm iya bennnnnn oooohhhhhhhhh enaknya kontol kamu……. Aaaahhhhhhhhhhh terus bennnnnnn tante udah mau sampe…….”

Setelah mendengar aba-aba tante, saya langsung genjotnya dengan kuat. Setiap kali saya cabutnya hampir keluar, saya tancepin lagi ke memeknya dengan kuat. Saya terus meningkatkan kekuatan saya secara bertahap. “AAAAAAHHHHHHH……. IYA BENNN…… OOOOHHHHH TERUSSS BENNN……… AAAUUUWWWWWW…….. AAAHHHH……. MMMMPPPPFFFTTTTT…… GILLAAAAAAA……. BENNNNNN……. TANTE UDAH MAU SAMPE LAGIIII…… TERUS BENNNNNNN!!!!! YG KENCENG N KERAS BENNNNN…… AAHHHHHHHH” teriak tante s……. Setelah dua menit, tante itu kembali. Dia gigit bibirnya dengan keras, punggungnya diangkat, tangannya menekan pantatnya ke memeknya dengan tegas, dan dia melenguh dengan keras....“BENNNNNNNYYYYY…….. TANTE SAMPEEEEEE…….. AAAAGGGGHHHHHH……. ENAKNYAAAAAA…… AAAHHHHHHH AMPUN BENNNNN……… OOOOHHHHHH…… MMMMPPPPPFFFTTT…….”

Dengan kontol saya yang masih keras dan tanggung, saya kembali ke tubuhnya dan memintanya untuk nungging. "Bennn?" Apa yang ingin Anda makan lagi, tante? Gua tidak menjawab, "Tante tidak kuat deh. Tante masih lemes barusan nyampe karena kontol kamu." Saya kemudian memasukkan kontol saya ke dalam memek tante dan mulai genjot lagi.

Dengan kecepatan medium, tante S ternyata melakukannya dengan baik saat toketnya diremes dari belakang sambil memacu mesin tua itu. “aaaaaahhhhhhh bennnnnn……. Jahat deh kamu tante lemes nih…… mmmmmmmm……. Aahhhhhhh…….. iya bennn…… aaaaahhhh……..”

New Post >> "Ngentot Dengan Kakak Dan Adik Kandungku"

Tante S hanya melakukan protes setengah, tetapi saya terus melakukannya. Saya sodok memeknya, remes toketnya, jilatin dan cupangin leher dan pundaknya, dan sekali-kali saya tamparnya. pantat nya PLOKKK…….. PLOKKKKK……. “aaaaawww aaaaahhhhh……. Ssssshhhhssss…….. aaaawwwwww aaaaahhhhhhhh mmpppffftttt….. iya bennnn…….. terus bennnn……. Enak……. Oooohhhhhh ya ampun….. enaknya….” “apa nya yg di terusin tante?? Tante menjawab, "Ayo kasih tau yang jelasssss....... PLOOKKKKK" saat saya lagi-lagi menyentuh pantatnya. Tante berkata, "Saya sudah 3 menit berada di doggy." setengah teriak “aaaaaaauuuuwwww…….. aaaarrrggghhhh……… iya benn…… ssshhhssssssss ngentotin memek tante….. memek tua tante yg keriputann….!!! Sssshssssss….. aaaaahhhhhhh ngetotin tante pake kontol muda kamu yg gedeeeee!!! Aaaaaaahhhhhhhh”

Tante s mulai menunjukkan tanda-tanda mau nyampe lagi, jadi saya langsung genjot dengan kecepatan tinggi. Suara ceplok ceplok ceplok dari kontol saya menghantam memek tante s yang sudah basah sampai bulu jembut saya basah sepenuhnya. Saya naekin kecepatan lagi karena saya mulai merasa mau nyampe juga. Di kamar sekarang hanya suaranya tante teriak ke enakan, saya tampar pantatnya yang bulet, dan suara kontol saya keluar dan masuk ke memeknya yang basah. “AAAAAGGGHHHHH BEENNNNNNN CEPLAK CEPLOK CEPLAK CEPLOK…. MMMMMMMMMMMMM AAAAWWWWWW PLOKKK……. BBBEEEENNN…… *tante noleh ke samping pala nya dongak ke atas sambil gigit bibir* TANTEEEEE……… AAAHHHHHHH TANTE MAU NYAMPE LAGIIII…….. AAAAAHHHHHH BENNNNYYYYYYY TERUSSSS………”




Tante menatap pemandangan yang menakjubkan dan menoleh ke samping dengan muka yang sangat menarik dan kulit yang halus. Punggungnya melengkung, tangannya meremas toket sendiri, dan matanya tertutup dengan bibir yang gigit sambil mendesah. Saya juga ingin sampai di sana dan mulai menggenjot memek tante dengan keras dan kenceng. “TANTE SAMPE BEEEEEENNNNN…….. AAAAAARRRRGGHHHHHHHH GILLLAAAA……… TANTE NYAMPEEEEE….. OOOOOHHHHHHHHH……… SSSSSHHHSSSSS…….. MMMMPPPPFFTTTTT…… AAAAHHHHHHHHHHH” “iya tanteeeeee benny juga udahhhh mau sampe”

Dengan genjotan terus-menerus, gua masukkan kontol saya ke dalam memek tante yang basah sepenuhnya. Tidak peduli tante sudah sampai, karena saya tinggal sedikit lagi. “AAAAHHHHH TANTE……. BENNY UDAH MAU SAMPE TANTE…..” “AAAHHHHHHHH BEEEENNNNNNNN…….. GILLLAAAAA…… ADUH TANTE MAU NYAMPE LAGI BEEENNNN……. AAAAAHHHHHH SSSHSSSS….. MMMMPPFFFTTTTTT BUSYETTTTTT BEEENNN……… TANTE NYAMPEEEEE LAGIIIIIII……!!!!!”

Akhirnya gua nyampe barengan tante kali ini “AAARRRGHHHHHHH BENNY SAMPE TANTEEEEEEEEEE” “AAARRRRRGHHHHHHHH IYA BEEENNNNN……. OOOHHHHHH SSSHSSSSSSSSSSSS” Saat gua dorong sampai mentok, sperma gua nyembur keluar ke dalam memek tante. Tante ambruk di posisi tengkurep karena kakinya tidak kuat lagi, dan kontol gua masuk ke dalam memeknya sambil gua cium lehernya. “aaaaaaahhhhhhhh bennnnnnn enak nyaaaaaaaa……. Mmmmmmppppffffffff……. Sssshhhhhsssssss……… gila deh kamu……. Tante barusan nyampe 2 kali sekaligus lohhhhhhh…… ssshsssssssss…….. enaknyaaaa…….”

"Bennn kamu hebat deh. Tante jadi ketagihan nih. Tante boleh minta jatah lagi kan yah?" saya bertanya sambil menciumnya sambil mencabut kontolnya dari memeknya.

Saya mencium bibir tante dan bertanya, "Boleh donk....... Kalo saya lagi kepengen, bisa minta tante juga?" Tante itu sangat cantik, dan memeknya sangat indah. Itu masih ketat. Tante hanya tersenyum dan menjawab, "Boleh, Benn, kapan pun kamu mau, tante ini milikmu. Tubuh tante ini milikmu. Kamu bisa apain apa pun yang kamu mau. Tante senang kamu mau ngewein calon mertua tua dan keriputan ini."

Setelah melihat tante yang cantik ini, dengan toketnya yang besar dan tubuhnya yang mulus dan ranum, saya hanya mencium bibirnya dengan hangat dan bersorak dalam hati. Kami berhubungan intim selama lima puluh menit sambil bugil di tempat tidur, dan saya harus kembali karena saya takut dika akan pulang terlebih dahulu.



Setelah kejadian itu, gua dan tante S terus mengulangi perselingkuhan kami, bahkan setelah inge dipuaskan oleh gua. Tante S tetap membuat gua terkapar seperti sumsum tulang tanpa ampun.

Posting Komentar

0 Komentar