Mintah Jatah 2-3 Kali


Mintah Jatah 2-3 Kali


Saya, Andry (bukan nama sebenarnya), berumur 35 tahun dan telah berkeluarga. Istri saya seumur dengan saya dan kami memiliki dua orang putra. Mereka adalah anak ke dua dari empat saudara perempuan saya, yang semuanya telah menikah dan memiliki putra-putri yang relatif masih kecil. Di antara saudara-saudara istri saya, adik perempuan saya, Siska (bukan nama sebenarnya), adalah yang paling dekat dengan saya.

Keakraban ini dimulai dengan kebiasaan kami saling bertelepon dan makan siang bersama di kantor, di mana kami berbicara tentang pekerjaan, rumah tangga, dan kadang-kadang masalah seks.




Perlu diingat bahwa istri saya sangat tua dalam hal masalah seks, sedangkan Siska sangat menyukai variasi dalam hal berhubungan seks dan juga terbuka tentang masalah seks. Selain itu, perlu dicatat bahwa istri saya adalah wanita paling cantik dan sensual di keluarganya. Dia tingginya sekitar 165 cm, memiliki kulit putih yang halus, hidung mancung, bibir yang agak basah, dan ukuran dada 34A.

Tahun lalu, keakraban ini berlangsung cukup lama. Pada bulan Juni, pembicaraan kami lebih banyak berfokus pada masalah rumah tangga. Siska bercerita tentang suaminya yang jarang memperhatikan dia, anak-anak, dan tanggung jawabnya. Dia juga bercerita tentang cara suaminya mencari nafkah, meskipun dia lebih banyak menghasilkan daripada suaminya. Selain itu, sang suami terlalu banyak berbicara dan bertingkah laku seperti orang kaya.

Menurut pendapat saya, kehidupan keuangan keluarga Siska agak buruk, meskipun tidak dapat dikatakan buruk; namun, mungkin Siska sendiri yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Selain itu, sang suami sering keluar bersama teman-temannya baik hari biasa maupun hari minggu, dan Siska pernah memberi tahu saya bahwa suaminya lebih baik pergi daripada tinggal di rumah karena dia pusing mendengarkan kecerewetannya jika dia tinggal di rumah.

Karena saya juga sering mengalami masalah seksual yang serupa dengannya, hanya penekanannya yang berbeda dengan kakaknya, saya menasihatinya agar sabar dan tabah dalam menghadapi masalah ini. Istri saya sering ngambek, yang tidak jelas mengapa, dan saya sering tidak diajak berbicara lama saat itu terjadi.

Akhirnya, Siska berbicara tentang masalah seksnya dengan suaminya. Suaminya selalu memintanya untuk naik ranjang dua hingga tiga kali seminggu, tetapi dia hampir tidak pernah merasakan orgasme sejak menikah sampai sekarang karena sang suami lebih mementingkan jumlah daripada kualitas hubungan seks.

Selain itu, Siska mengatakan bahwa suaminya sangat kaku dan tidak pernah mau belajar tentang foreplay, meskipun saya sering menonton film porno, jadi prinsipnya langsung colok dan selesai dalam sepuluh menit.


Selanjutnya, Siska bertanya tentang hubungan saya dengan kakaknya tentang hubungan seks. Saya memberi tahu Siska bahwa kakak saya sudah tua dan selalu ingin hubungan seks itu diselesaikan secepat mungkin. Siska menjawab ya.

Suatu hari, Siska menghubungi saya melalui telepon untuk memberi tahu saya bahwa dia harus pergi ke Bali untuk menyelesaikan tugas dari kantornya. Dia juga menanyakan apakah saya memiliki rencana untuk pergi ke Bali karena dia tahu bahwa kantor tempat saya bekerja juga memiliki proyek industri di Bali. Pada awalnya, saya tidak terlalu tertarik untuk pergi ke Bali karena tidak ada jadwal saya untuk pergi ke sana. Namun, saya akhirnya memilih untuk pergi dengan Siska karena saya merasa kasihan jika dia seorang wanita pergi sendirian dan karena dia adik istri saya, jadi tidak akan ada masalah.

Pada hari yang ditentukan, kami berangkat dari Jakarta pukul 09.50 pagi. Saat tiba di Bali, kami langsung menuju Hotel Four Season yang terletak di Jimbaran, yang memiliki lingkungan yang sangat romantis. Saya langsung menanyakan reservasi atas nama saya di resepsi dan petugas memberikan saya dua kunci bungalow.

Pada saat itu Siska bertanya kepada saya apakah saya dan dua orang memiliki kuncinya. Saya menjawab iya karena saya takut lupa tentang berada di dekat wanita, terutama di hotel. Dia juga menambahkan bahwa tidak perlu membayar mahal untuk satu bungalow karena kita juga saudara dan tidak akan ada masalah. Akhirnya, saya membatalkan kunci yang satu lagi, jadi kita berdua berbagi satu bungalow.

Karena jarak antara resepsi dan bungalow agak jauh, kami diantar dengan mobil buggy, kendaraan yang sering digunakan di lapangan golf. Saat saya melihat wajah Siska, yang benar-benar cantik, hati saya mulai bergejolak. Dia kadang-kadang melemparkan senyum kepada saya, membuat saya berpikir bahwa suaminya yang tidak tahu diuntungkan masih memiliki istri cantik dan penuh perhatian.

Saya menyiapkan bahan pertemuan untuk besok sementara dia juga menyiapkan bahan presentasi di dalam bungalow kami. Karena kami berdua ingin menggantungkan baju masing-masing, saya tanpa sengaja menyentuh buah dadanya saat saya ingin menggantungkan jas saya. Saya langsung bilang maaf ya, Sis, saya benar-benar tidak sengaja. Dia bilang sudah tidak apa-apa, anggap saja kamu akan menerima rejeki. Wow, wajahnya yang memerah menjadi lebih indah.

Setelah itu, kami menonton TV secara intim dengan filmnya. Saat ada adegan ranjang, saya memberi tahu Siska bahwa saya tidak bisa bertahan lagi jika ini berlanjut. Saat kami menonton sambil setengah tertidur di ranjang, dia langsung menyatakan bahwa dia ingin pergi ke mana saja.

Sambil menarik tangan saya dengan lembut seakan memohon agar saya tetap di sisinya, kita bercerita dan berandai-andai tentang pertama kali kita bertemu dan apakah kita berdua sudah menikah. Saya memberanikan diri untuk mengatakan, "Sis kamu sangat cantik dan anggun."


New Post >> "Bercinta Dengan Gadis Perawan"


Siska menjawab, "Kau mulai membuat rayuan gombal, "Saya benar-benar tidak berbohong." Saya memegang tangannya sambil mengelusnya, "Aw, geli sekali." Andry, lanjutkan, "Nanti saya akan lupa kalau kamu adalah suami kakak saya." Biarkan saya berbicara.

Tangan saya perlahan tapi pasti mulai merayap ke pundaknya dan terus membelai rambutnya. Tanpa diduga, dia juga mulai memeluk saya, membelai kepala dan rambut saya. Dia akhirnya berkata kepada saya bahwa Andry sangat ramah, dan saya kecup keningnya. Oh, indahnya kalau kita bisa menikah dulu, karena kamu sudah punya pacar.

Kemudian saya kecup bibirnya yang sensual, dan dia membalas dengan agresif. Saya memakluminya karena saya pikir dia belum pernah diperlakukan sehalus ini sebelumnya. Saya mulai merambat tangan saya ke area di sekitar buah dadanya saat kami berciuman cukup lama dan saya mendengar nafasnya mulai tidak teratur. Walaupun mulut kami terus berciuman, dia sedikit terkejut dan menarik diri.

Saya bermain-main dengan putingnya yang sudah mulai mengeras saat saya masukkan tangan saya langsung ke balik BH-nya, dan dia menggelinjang. Dengan tangan saya yang kanan, saya perlahan membuka kancing BH-nya dan melepaskannya.



Siska terhenyak sesaat sambil berkata, "Andry kok jadi begini?" Siska menjawab, "Woww, betapa indah buah dadanya. Tapi putingnya masih berwarna merah muda, mungkin karena dia tidak pernah menyusui putranya."

Dia terus berkata, "Sis saya suka ama kamu." Saya tidak mau melewatkan kesempatan ini, jadi saya sambar lagi buah dadanya dan putingnya dengan lidah. Siska hanya mendesah-desah sambil tangannya mengusap-ngusap kepala saya, dan saya melihat keringat yang harum dan putih halus mulai mengucur dari tubuhnya yang kegelian.

Dia semakin menggelinjang dan membuka baju saya. Saya kemudian membuka kancing roknya dan melihat paha putihnya yang indah. Tangan saya mulai membelai tubuhnya dan pundak saya, dan lidah saya mulai menyedot pangkah pahanya.

Semakin menggelinjang, Oww Andry nikmat dan geli sekali. Perlahan saya turunkan CD- nya, dia bilang Andry jangan bilang sama siapa- siapa ya terutama kakak sayaSaya bilang emang saya gila kali, pakai bilang- bilang kalau kita. setelah CD- nya saya turunkan saya berusaha untuk menjilat clitorisnya yang berwarna merah menantang. Pada awalnya dia tidak mau, katanya dia belum pernah begituan, nah sekarang saatnya kamu mulai mencoba.

Lidah saya langsung menari- nari di clitorisnya, dia meraung keras, Ohh, Andry, enaakk sekali, saya, saya tidak pernah merasakan ini sebelumnya kamu pintar sekali sih,. Kemudian saya jilat clitoris dan lubang vaginanya, tidak berapa lama kemudian dia menjerit, Auuww saya keluar Andry Oohh nikmat sekali, dia bangkit lalu menarik dengan keras CD- ku.

Dia langsung melumat penis saya dengan agresif dan panas. Istri saya benar-benar tidak mau melakukan oral seks dengan saya; dia terus memainkan lidahnya dengan lincah sementara tangan saya memainkan kelentit dan putingnya. Dia tiba-tiba orgasme lagi dan mengisap penis saya dengan keras. Dia kemudian melepaskannya, dan Andry berkata, "Ayo masukin ke sini," sambil menunjuk lubangnya.

Sambil dia tiduran dan mendesah-desah, saya perlahan menuntut penis saya masuk ke dalam vaginanya. Andry, biasanya saya tidak menyadari bahwa suami saya sudah selesai, tetapi sekarang saya sudah keluar dua kali dan kamu baru saja mulai. Kami telah bercinta selama kira-kira tiga puluh menit sejak awal.

Saya sekarang mengangkat kedua kakinya ke atas dan menekuk mereka, memungkinkan penetrasi yang lebih dalam sambil saya sodok ke dalam vaginanya. Dia terpejam, menggelinjang, dan menjadi lebih liar. Saya tidak pernah menyangka bahwa orang seperti Siska yang lemah lembuh begitu liar di ranjang. Dia menggelinjang tanpa henti.

Ohh Saya keluar lagi, Andry. Saya perlahan mengangkat penis saya saat kita berganti duduk. Dia terus mendesah sambil menyebut nama Andry. Dia naik turun dengan kecepatan yang lebih cepat dan sering menggoyangkan pantatnya, tangannya memegang kuat pundak saya.

Iihh, uuhh Andry, aku ingin keluar lagi. Kamu sangat kuat. Keluarkan aku, aku sudah tidak tahan.Saya hanya berkata, "Saya ingin membuatmu orgasme terus-menerus." Anda bisa memberi tahu saya bahwa Anda tidak pernah orgasme dengan pasangan Anda, tetapi sekarang saya akan membuatmu orgasme terus-menerus.Itu benar, tetapi ini benar-benar luar biasa, Andry. Saya akan sangat senang bisa bersamamu setiap hari.Saya menegaskan bahwa tidak mungkin lagi.

Saya mengatakan bahwa saya ingin mencoba gaya anjing sekarang.Itu, katanya.Saya minta maaf, Anda tidak tahu.Dia mengatakan tidak. Kemudian saya mengarahkannya untuk menungging dan dengan perlahan saya masukkan penis saya ke dalam vaginanya yang banjir karena keluar terus-menerus. Saat penis saya benar-benar masuk, saya mulai tusuk keluar dan goyang dengan kencang.

Dia mengguncangkan tubuhnya, berteriak, dan menggelinjang. Sorry, Andrew, saya keluar lagi. Saat itu, saya juga ingin keluar.Saya mengatakan, "Nanti kalau saya keluar, Siska akan mengucapkan keinginan saya." Siska tidak pernah, dan tampaknya dia jijik.Setelah mencobanya, dia mengangguk.

Saat saya hampir mencapai orgasme, saya mencabut penis saya dan memasukkannya ke mulutnya sambil dia jongkok. Dia secara bernafsu mengocok penis saya dengan tangannya. Penis saya langsung dimasukkan ke mulutnya saat saya ingin keluar, sis.


New Post >> "Merasakan Nikmatnya Vagina Perawat PART 2"


Creett, creett, crett, creett, Mulut dia penuh dengan sperma saya sampai keluar dari mulut dan jatuh ke pipi dan buah dadanya. Dia terus menjilat penis saya sampai air mani saya kering. Saya bertanya kepadanya, "Gimana, sis, tidak rasanya nikmat?"Tidak buruk, katanya.Kami tidak bangun sampai jam 21.30.

Siska mengecup halus bibir saya, "Andry, terima kasih banyak." Dia benar-benar senang dengan apa yang kamu berikan kepada saya, meskipun itu hanya sekali dalam hidup saya.







Posting Komentar

0 Komentar